Tuesday, 26 December 2017

PANCA INDERA

PANCA INDERA
Namoku Payjai

Punya persepsi yang berbeda
Punya jawapan yang bermacam juga
Penilaian ikut jiwa
Penilaian ikut rasa
Penilaian atas kewarasan minda
Akal juga lebih berguna
Membaca lukisan senja
Mencorak potret ukiran rasa

Panca indera...
Tidak semua yang merasa anugerahnya
Di sia jangan
Di beban jangan
Kerna nikmat Tuhan
Untuk  menabur kebaikan insan

Panca indera...
Punya harga atasi intan belian
Hilang gelapkan seluruh alam
Aman jiwa bertukar gelora
Waras hilang pertimbangan pula
Hakikat sukar diterima
Normal jadi kurang upaya

Panca indera...
Nikmatnya ternilai rahmat tak terhingga
Kepada insan seperti kita
Manusia biasa kerdil cuma
Di sisi Tuhan Yang Maha Esa

Panca indera...
Lihatlah dunia ciptaan-Nya
Indah tidak terkata
Terkelu lidah menatap hiba
Hina terbit di senja kala
Terbenam mentari mengelapkan mata
Tak mampu kita menahannya
Tiada kuasa mampu menandingi
Azali kejadian ketentuan Tuhan

Panca indera...
Tataplah seluas pandangan
Semahu rasa ungkapan keindahan
Itu kejadian Tuhan
Untuk kita penghuni alam
Berkesempatan selagi diizinkan
Entah bila dijemput Tuhan
Siapkan bekalan sebelum pergi
Abadi kita di alam sana
Mudahan selamat aman dan bahagia
Kerna bekalan yang sudah disedia...

Pantai Tanjung Batu Bintulu, Bintulu
#NamokuPayjai
[24/12, 9:47 pm] Bg Pejai: Ayah...

Walau apapun jua panggilan untukmu
Makna dan pengertiannya tetap sama
Menyimpan beban tetap tenang
Punya tanggungjawab besar digalas
Tak pernah merungut tak pernah mengeluh
Demi keluarga yang tersayang

Garis-garis di wajah ayah
Betapa gambaran jerih pedih dirinya
Lukisan potret hidupnya dalam susah dan senang
Demi menjaga ego dirinya

Pada diri seorang Ayah
Keluarga adalah kehidupannya
Hidup susah bukan kemahuan
Kesenangan dan kejayaan anak jadi keutamaan

Di dalam kerut wajah ayah
Ada luka yang sembuh berparut
Ada hati yang terkilan tersembunyi
Ada kisah hitam dipadam dari memori

Ayah kau tetap gagah
Walau besar ombak dan onak
Walau terkadang tersungkur jua
Tetap terus berusaha
Berdiri dan bangkit semula
Demi siapa?
Demi anak isteri yang tercinta.

Sajak Untuk Ayahnda Hj Jabat Bin Jahiri

#NamokuPayjai
#SelamatHariBapa

No comments: